Teruntuk : Langit

Teruntuk : Langit

Pagi ini kutatapi dirimu. Biru. Terhampar luas seluas mata menyapu.

Senangnya aku. Berselimut embun pagi. Bangunku disapa cerahmu.

Walaupun hari ini, seperti biasa, kamu tak sendiri menaungi bumi

Di sisimu, sebentuk benda bulat kuning bersinar terik itu mendampingi

Mentari, itu namanya. Memanggang panas raga hingga ke ubun-ubun jiwa

Seperti tersenyum licik. Mengejekku. Mengetahui kecemburuanku akannya.

Aku tak peduli. Di kala senja tiba, kamu akan mengusirnya pergi, Langitku.

Setelah itu. Hanya ada kamu, aku dan kerlipan bintang yang menghiasimu.

Begitu rutinitasku, berulang setiap pagi. Setiap malam merindui

Berteman pungguk yang tak kunjung mendapatkan bulannya di malam hari

Kekerdilanku membuatku tak berani sekadar menyapa di kala pagi

Bagaimanapun, aku hanyalah ilalang kecil di antara ribuan yang serupa diri

Akankah kamu mengenaliku? Atau hanya memandangi sejenak lalu berpaling pergi?

Dari : Ilalang di Padang Rumput

Yang jatuh cinta pada birumu.

0 komentar:

Posting Komentar